10 December 2009

Parang-parang berjasa ini


Parang berjasa ini,
Dulunya begitu tajam bergetah,
Menumbangkan halban,mehe serta pulai,
Sekecil jari,
sebesar betis ,
sebesar peha,

Parang berjasa ini,
Buatannya kukuh berwaja tajam,
Bikinan Tukang Daud Jerteh,
Serta hasilan Tukang Mat Setiu.

Dengan parang ini,
Kami tumpahkan peluh ,
Kami habiskan tenaga jantan,
Di Sungai Siput.
Di Baruh Ara,
Di Alik Naik
Di Bukit Jelutung,
Di Atas Bukit,
Di Baruh,
Di Seberang,
Di Jelapang,
Di Guntung.
Di Felda Mengkawang.

Dengan parang ini juga,
Ku potong dan ku lumat hancur,
Pacat –pacat yang menjamah peha dan kaki,
Tak kala mandi peluh di tanah pusaka.

Dengan tajamnya parang ini,
Pernah juga menghiris jari ku,
Takkala baru mengenal apa erti batu asah.

Parang berjasa ini,
Ku rehatkan kalian sekarang,
Bukan kerana tidak lagi mampu
Menumbang halban,mehe atau pulai..
Apatah lagi senduduk,kirai atau…menerung

Bukan juga kerana muncul parang bermesin,
Yang memutuskan dengan pantas bukan tajam,
Yang meminta minyak sebagai balasan.

Cukuplah kalian berjasa,
Ingin ku wariskan pada anak-anak ku,
Inilah parang leluhur kalian,
Dengan parang ini tanah-tanah ini menjadi pusaka,
Dengan parang ini..
Allah tumbuhkan daging..
Menambahkan darah dalam nadi dan urat kami.

Sungai Lerek
10 Disember 2009