akhirnya tiba jua langkah,
di kaki kota Melaka,
bikinan feringgi laknat,
meratah rakus bumi tun tuah
di kaki kota ini,
terasa masih hangat dan panas,
perwira Melayu dgn payah mendaki,
menyising lengan menghunus keris pusaka,
depani bebola besi tiada bermata,
merebahkan susuk sasa menjadi kaku,
dan serasa bau harumnya darah mereka masih semerbak
mendaki bukit ini,
mendukung putera dan puteri,
terasa hiba dan sayu yang amat,
bagaimana dulu curam dan meranjaunya bukit ini,
dilicinkan dengan titisan peluh dan darah sang perwira,
meredah tanpa gentar dan pantang undur,
sedangkan aku dengan bertangga simen lelah dan lesu.
akhirnya aku tiba di sini,
di Kota A Famosa yang lahir dari nyawa dan maruah,
betapa gah dan kukuh..
kesayuan makin tebal dan mengakar,
dari puncak ku lihat Dataran Pahlawan..
yang begitu asing kini telah biasa dan sebati..
Jaya Jusco,KFC dan Carrefour merajai halaman.
inikah harga yang dibayar sang perwira ku..
15 Mei 09
Bandar Hilir
Melaka
di kaki kota Melaka,
bikinan feringgi laknat,
meratah rakus bumi tun tuah
di kaki kota ini,
terasa masih hangat dan panas,
perwira Melayu dgn payah mendaki,
menyising lengan menghunus keris pusaka,
depani bebola besi tiada bermata,
merebahkan susuk sasa menjadi kaku,
dan serasa bau harumnya darah mereka masih semerbak
mendaki bukit ini,
mendukung putera dan puteri,
terasa hiba dan sayu yang amat,
bagaimana dulu curam dan meranjaunya bukit ini,
dilicinkan dengan titisan peluh dan darah sang perwira,
meredah tanpa gentar dan pantang undur,
sedangkan aku dengan bertangga simen lelah dan lesu.
akhirnya aku tiba di sini,
di Kota A Famosa yang lahir dari nyawa dan maruah,
betapa gah dan kukuh..
kesayuan makin tebal dan mengakar,
dari puncak ku lihat Dataran Pahlawan..
yang begitu asing kini telah biasa dan sebati..
Jaya Jusco,KFC dan Carrefour merajai halaman.
inikah harga yang dibayar sang perwira ku..
15 Mei 09
Bandar Hilir
Melaka
No comments:
Post a Comment